November 24, 2017
0
Tarbiyah.online | Kitab Syamail Muhammdiyah adalah sebuah kitab hadits yang merangkum segala laku dan ciri tubuh baginda Nabi SAW yang disusun oleh Imam at-Turmudzi atau Imam at Tirmidzi. Dalam postingan kami ini, kami membagi menjadi 5 bagian ikhtisar (rangkuman kitab) dengan jumlah 31 hadits.
7. CelakMata Rasulullah
عن ابن عباس، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «اكتحلوا
بالإثمد فإنه يجلو البصر، وينبت الشعر».
وزعم «أن النبي صلى الله عليه وسلم كانت له مكحلة يكتحل
منها كل ليلة ثلاثة في هذه، وثلاثة في هذه».
Dalam
sebuah riwayat yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a. dikemukakan: Sesungguhnya
Nabi saw. bersabda: "Bercelaklah kalian dengan Itsmid*, karena ia dapat
mencerahkan pengliahatan dan menumbuhkan bulu mata." Sungguh
Nabi saw. Mempunyai tempat celak mata yang digunakannya untuk bercelak pada
setiap malam. Tiga olesan di sini dan tiga olesan di sini."
(Diriwayatkan
oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Abbad bin
Manshur, dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
*Itsmid
adalah batu celak biasanya berupa serbuk. Warnanya hitam atau biru. Serbuk
itsmid dioleskan pada bulu mata atau disapukan di sekeliling mata.
*Yang
dimaksud disini adalah tiga olesan di mata sebelah kanan dan tiga olesan di
mata sebelah kiri.
8. Pakaian Rasulullah
عن أم سلمة، قالت: «كان أحب الثياب إلى رسول الله صلى
الله عليه وسلم القميص».
"Pakaian yang paling disenangi Rasulullah saw. adalah
Gamis."
(Diriwayatkan
oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari al Fadhal bin Musa, diriwayatkan pula
oleh Abu Tamilah dan Zaid bin Habab, ketiganya menerima dari `Abdul Mu'min bin
Khalid, dari `Abdullah bin Buraidah, yang bersumber dari Ummu Salamah r.a.)
عن أنس بن مالك، أن النبي صلى الله عليه وسلم خرج وهو
يتكئ على أسامة بن زيد عليه ثوب قطري قد توشح به، فصلى بهم
"Sesungguhnya Nabi saw. keluar (dari rumahnya) dengan
bertelekan kepada `Usamah bin Zaid. Beliau memakai pakaian Qithri yang
diselempangkan di atas bahunya, kemudian beliau shalat bersama mereka."
(Diriwayatkan
oleh `Abd bin Humaid , dari Muhammad bin al Fardhal, dari Hammad bin Salamah,
dari Habib bin as Syahid, dari al Hasan, yang bersumber dari Anas bin Malik
r.a.)
*Qithri
adalah sejenis kain yang terbuat dari katun yang kasar. Kain ini berasal dari
Bahrain tepatnya dari Qathar
عن أنس بن مالك قال: «كان أحب الثياب إلى رسول الله صلى
الله عليه وسلم يلبسه الحبرة».
Dalam
sebuah riwayat Anas bin Malik r.a. mengemukakan: "Pakaian yang paling
disenangi Rasulullah saw. ialah kain Hibarah*."
(Diriwayatkan
oleh Muhammad bin Basyar, dari Mu'adz bin Hisyam dari ayahnya, dari Qatadah,
yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
*Kain
Hibarah ialah kain keluaran Yaman yang terbuat dari katun.
عن ابن عباس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
«عليكم بالبياض من الثياب ليلبسها أحياؤكم، وكفنوا فيها موتاكم، فإنها من خير
ثيابكم».
"Rasulullah saw. bersabda: "Hendaklah kalian
berpakaian putih, untuk dipakai sewaktu hidup. Dan jadikanlah ia kain kafan
kalian sewaktu kalian mati. Sebab kain putih itu sebaik- baik pakaian bagi
kalian."
(Diriwayatkan
oleh Qutaibah bin Sa'id, dari Basyar bin al Mufadhal, dari `Utsman Ibnu
Khaitsam, dari Sa'id bin Jubeir, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
عن سمرة بن جندب قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
«البسوا البياض؛ فإنها أطهر وأطيب، وكفنوا فيها موتاكم».
"Rasulullah saw. bersabda : "Pakailah pakaian putih,
karena ia lebih suci dan lebih bagus. Juga kafankanlah ia pada orang yang
meninggal diantara kalian."
(Diriwayatkan
oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari Habib
bin Abi Tsabit, dari Maimun bin Abi Syabib yang bersumber dari Samurah bin
Jundub r.a.)
9. Khuf Rasulullah
عن ابن بريدة، عن أبيه، أن النجاشي أهدى للنبي صلى الله
عليه وسلم خفين أسودين ساذجين، فلبسهما ثم توضأ ومسح عليهما.
"Sesungguhnya raja An-Najasyi* menghadiahkan sepasang khuf
hitam pekat kepada Nabi saw. lalu Nabi saw. memakainya dan kemudian ia berwudlu
dengan (hanya) menyapu keduanya (yakni tidak membasuh kaki)."
(Diriwayatkan
oleh Hinad bin Siri, dari Waki', dari Dalham bin Shalih, dari Hujair bin
`Abdullah, dari putera Buraidah, yang bersumber dari Buraidah r.a.)
*Khuf
ialah sejenis kaos kaki tapi terbuat dari kulit binatang. Khuf dibuat amat
tipis dan tingginya menutupi mata kaki. Khuf biasanya hanya digunakan pada
musim dingin untuk mencegah agar kulit kaki tidak pecah-pecah. Biasanya, orang
memakai khuf ketika musafir di musim dingin dan masih memakai sepatu luar lagi.
Sepatu
ini namanya "jurmuq".
Para
Ulama Indonesia sering menggunakan istilah Muzah untuk terjemahan khuf. Tapi
kadangkadang diterjemahkan juga dengan "sepatu khuf".
*An
najasyi menurut literature barat umumnya disebut Negust. Negust adalah gelar
raja-raja di Abesina (Habsyi), sekarang dikenal "Ethiopia".
10. Sendal Rasulullah
عن قتادة قال: قلت لأنس بن مالك: كيف كان نعل رسول الله
صلى الله عليه وسلم؟ قال: «لهما قبالان».
"Bagaimanakah sandal Rasulullah saw. itu?" Anas
menjawab : "Kedua belahnya mempunyai tali qibal*."
(Diriwayatkan
oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Hamman yang
bersumber dari Qatadah)
* Tali
qibal adalah tali sandal yang bersatu pada bagian mukanya dan terjepit di
antara dua jari kaki
عن أبي هريرة، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «لا
يمشين أحدكم في نعل واحدة، لينعلهما جميعا أو ليحفهما جميعا»
"Janganlah diantara kalian berjalan dengan sandal sebelah.
Hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya "
(Diriwayatkan
oleh Ishaq bin Musa al Anshari, dari Ma'an, dari Malik, dari Abiz Zinad, dari
al A'raj yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)
عن جابر، أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى أن يأكل، يعني
الرجل، بشماله، أو يمشي في نعل واحدة.
"Sesungguhnya Nabi saw. melarang seorang laki-laki makan
dengan tangan kiri dan berjalan dengan sandal sebelah."
(Diriwayatkan
oleh Ishaq bin Musa, dari Ma'an, dari Malik, dari Abi Zubair, yang bersumber
dari Jabir r.a.)
عن أبي هريرة، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «إذا
انتعل أحدكم فليبدأ باليمين، وإذا نزع فليبدأ بالشمال، فلتكن اليمين أولهما تنعل
وآخرهما تنزع».
"Sesungguhnya Nabi saw. bersabda : "Bila salah seorang
diantara kalian hendak memakai sandal hendaklah ia memulainya dari yang sebelah
kanan. Dan bila ia melepasnya, maka hendaklah dimulai dari yang sebelah kiri.
Hendaklah posisi kanan dijadikan yang pertama kali dipasangi sandaldan yang
terakhir kali dilepas."
(Diriwayatkan
oleh Qutaibah, dari Malik, dan diriwayatkan pula oleh Ishaq bin Musa ,dari
Ma'an, dari Malik, dari Abu Zinad, dari A'raj yang bersumber dari Abu Hurairah
r.a.)